(Terapi Ozon). Ozon menurut Health Technology Assessment (HTA) Indonesia (2004) Ozon (O3) adalah gas yang secara alami terdapat di atmosfer bumi, memiliki bau yang spesifik dan kuat, dan merupakan bentuk alotropik dari oksigen. Ozon merupakan oksidan yang jauh lebih kuat dibanding oksigen, sehingga dapat mengoksidasi banyak bahan yang inert terhadap oksigenpada kondisi normal. Kata ozon diambil dari Bahasa Yunani Ozein yang berarti smell/bau. Ozon pertama kali ditemukan oleh dr. Christian Friederich Schoenbein (1840), seorang ilmuwan terkenal di jerman. Ozon merupakan struktur okesigen (O2) yang ditambah dengan gugus O satu lagi menjadi O3 (Ozon). Pada waktu di dalam darah ia akan terurai menjadi O2 dan O Bebas, yang bermanfaat sebagai antioksidan kuat.
Ozon secara alami dapat terbentuk melalui radiasi sinar ultraviolet pancaran sinar matahari, Ozon juga dapat dibuat dengan metode dielectric barrier discharge. Era modern ini, metode electrical discharge merupakan metode dalam pembuatan ozon yang banyak dipakai di berbagai industri. Untuk menghasilkan ozon medik yang benar, aman dan dosis yang tepat, maka membutuhkan generator dilengkapi dengan penyalurannya. Pada prinsipnya, gas oksigen murni dialirkan melalui generator listrik berkekuatan tinggi yang dapat mengubah oksigen menjadi ozon. Ozon diproduksi pada saat akan digunakan pengobatan, karena ozon bukanlah obat yang memiliki shelf life dan dapat ditaruh dalam waktu lama dan dosis tertentu (Sunnen GV, 1998). Dari karakteristiknya tersebut, ozon perlu dianggap sebagai pengobatan dengan complex therapeutic dynamics, yang memerlukan pertimabangan dan evaluasi secara hati-hati untuk pengobatan kondisi medis (Sunnen GV, 1998). Cara kerja Ozon sendiri adalah sebagai disinfektan kulit untuk membunuh bakteri, jamur, virus, ataupun bahan karsinogenik (yang dapat menstimulasi kanker), Gas ozon juga dapat memperbaiki sirkulasi darah ke jaringan dan mempercepat epitelialisasi (pertumbuhan sel kulit) dan memperbaiki supply oksigen ke jaringan yang dapat mengikat radikal bebas untuk mencegah penuaan dini.
Terapi ozon medik dilakukan salah satunya dengan cara pemberian ozon pada darah pasien yang telah diambil melalui pembuluh darah vena di lengan kiri dan dimasukan kedalam tabung dialiser berisi antikoagulan untuk diberikan Ozon sesuai kebutuhan kemudian dimasukan kembali melalui pembulu darah vena dilengan kanan. Cara tersebut disebut dengan metode pemberian ozon Mayor Autohemoterapi. Metode ini dipelopori oleh professor Velio Bocci dari Universitas Sienna di Italia. Metode ini telah terbukti secara dramatis meningkatkan produksi sel darah putih. Sel darah putih inilah yang berfungsi melindungi tubuh dari virus, bakteri, dan jamur (Hal-hal yang terbukti dapat dihilangkan ozon di luar tubuh). Selain itu ozon yang sudah dimasukan kedalam darah juga dapat meningkatkan produksi sitokin dalam sel darah putih. Sitokin adalah sinyal protein yang disekresikan oleh banyak sel (termasuk sel induk) yang dapat berefek antiinflamasi yang kuat pada gangguan autoimun seperti penyakit Addison, penyakit Crohn, Diabetes, dan Radang sendi.
Selain dengan metode Autohemoterapi, terapi ozon medik di bidang estetika juga ada metode Zaitun Ozonated. Metode ini digunakan untuk gangguan luar atau topikal, termasuk jerawat, lesi kulit, gelandangan, luka, infeksi jamur, dan eksim. Protokol ini dilakukan dengan cara menggelembungkan ozon melalui minyak zaitun dalam konsentrasi tinggi, hingga minyak zaitun menjadi kental seperti Vaseline. Kemudian dioleskan seperti mengeloskan salep di bagian yang ingin diobati.
Terapi ozon medik bidang estetika lainnya, terdapat juga infus vagina. Prosedur ini dilakukan dengan cara gas ozon dimasukan melalui kanula atau tabung berlubang. Terapi ini bermanfaat untuk mengobati infeksi jamur vagina serta penyakit menular seksual tertentu, termasuk herpes.
Manfaat terapi ozon medik sendiri selain untuk estetika, juga dapat memberikan manfaat banyak lagi bagi kesehatan tubuh dengan metode-metode tersendiri seperti, Ozone sauna untuk kekebalan tubuh meningkatkan pengiriman oksigen dalam darah, dll. Ozon Funneling untuk kesehatan hati pancreas, limpa, ginjal dll. Aurikuler (Infus telinga) untuk menghilangkan alergi, pilek, sakit tenggorokan. Infus Rektal untuk kasus “kolitis berdarah”, penghentian pendarahan, sterilisasi, dan penyembuhan usus besar.
Jika Anda adalah seorang dokter atau berminat membuka bisnis klinik kecantikan, Anda dapat memperdalam ilmu Anda dengan mengikuti Intermediate Aesthetic Course di Lembaga Kursus Estetika dan Medik Q Derma Aesthetic Institute.
Sumber :
- http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/6759/bab%20ii.pdf?sequence=3&isAllowed=y
- Health Technology Assesment Indonesia. (2004). Terapi Ozon, Jakarta: Menkes RI, 1-24
- Sunnen, GV. (1988). Ozone in Medicine: Overview and Future Directions. J Adv Med
- https://media.neliti.com/media/publications/213775-none.pdf
- Jurnal: Anti-Aging Therapeutics Volume XV by A4M American Academy of Anti-Aging Medicine: https://books.google.co.id/books?id=JEg9BAAAQBAJ&pg=PA29&lpg=PA29&dq=journal+terapi+ozone+for+anti+aging&source=bl&ots=WcHmTFFxcY&sig=ACfU3U00nrh-RVF-QgocaHhZOKJnUxYpgA&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwju4qrhy6TuAhV563MBHY97BVk4ChDoATAJegQICBAC#v=onepage&q=journal%20terapi%20ozone%20for%20anti%20aging&f=false